3 MATERI

Pengertian, Jenis, dan Manfaat Grounding System

Tanggal : 24 Mei 2024  Penulis : dmrrawrr

Grounding system atau sistem pembumian merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk menyalurkan arus listrik berlebih ke bumi, sehingga melindungi manusia dari sengatan listrik kejut. Selain itu juga sebagai proteksi terhadap komponen peralatan lainnya dari bahayategangan dan arus asing.

Sistem pembumian adalah salah satu bagian dari sistem pengamanan perangkat kelistrikan dan rangkaian listrik yang harus selalu ada. Untuk melakukan pembumian, ada berbagai persyaratan yang berlaku yang menjamin sistem pembumian dapat bekerja dengan baik.

Setidaknya ada empat buah komponen instalasi listrik yang wajib untuk dibumikan atau diketanahkan dalam rangka mengamankan aliran listrik sebagai berikut:

  1. Titik Netral yang berasal dari generator maupun transformator listrik. Menghubungkan titik netral dari generator atau transformator ke tanah dibutuhkan untuk memproteksi hal-hal yang berkaitan dengan gangguan hubung tanah.

  2. Kawat petir pada bagian atas dari saluran transmisi yang juga berperan sebagai lightning arrester harus dibumikan juga. Semua kaki dari tiang transmisi harus ikut dibumikan, mengingat kawat petir ada di sepanjang saluran transmisi. Dengan begitu, petir yang bergerak menyambar kawat petir akan seluruhnya disalurkan ke dalam tanah melalui setiap kaki dari tiang saluran transmisi.

  3. Seluruh komponen instalasi yang dengan mudah tersentuh manusia dan mudah menghantarkan listrik karena terbuat dari logam harus dibumikan. 

  4. Bagian bawah komponen pembuangan listrik dari lightning arrester. Tujuannya adalah supaya lightning arrester bekerja dengan maksimal dalam membuang muatan listrik yang berasal dari petir menuju bumi atau tanah. 

Manfaat dari Grounding System

 

  • Mencegah timbulnya tegangan kejut listrik (shock) yang membahayakan orang di sekeliling daerah tersebut.

  • Sebagai sistem proteksi terhadap kinerja peralatan listrik dan juga elektronik, agar performanya tetap berjalan lancar.

  • Sebagai sistem perlindungan peralatan listrik dan rangkaian listrik, agar tidak rusak akibat timbulnya tegangan kejut listrik dari petir.

  • Menyalurkan energi dari sambaran petir yang mengenai komponen penangkal petir ke tanah.

  • Sebagai sistem untuk meningkatkan performa atau memperbaiki performa dari sistem kelistrikan.

  • Agar dapat menghasilkan arus tertentu yang besar dan juga lama timbulnya arus tersebut tidak akan menyebabkan ledakan dan juga kebakaran pada bangunan dan seisinya.

  • Melindungi orang-orang dari bahaya sengatan listrik, baik dalam kondisi normal maupun tidak dari tegangan sentuh serta tegangan langkah.   

Tiga Jenis dari Grounding System


  1. Single Grounding Single grounding atau pembumian single merupakan sistem pembumian penangkal petir yang dilakukan dengan menancapkan secara tegak lurus satu pasak atau batang logam ke dalam tanah. Selain batang logam, terkadang juga bisa digunakan pipa galvanis yang diisi dengan kabel BC pada bagian dalamnya. Selanjutnya pipa galvanis dihubungkan ke kabel penyalur menggunakan bak kontrol.

    Selain itu umumnya untuk grounding sistem para teknisi menggunakan batang tembaga / grounding rod. Seperti yang kita tahu bahwa tembaga adalah bahan material yang sangat bagus untuk menjadi konduktor / media yang bisa di aliri arus listrik setelah bahan emas.

  2. Paralel Grounding Sistem paralel grounding menjadi opsi terbaik, apabila sistem pembumian single kurang berjalan dengan baik seperti yang diharapkan. Sistem paralel grounding sebenarnya hampir serupa dengan single grounding, namun ditambahkan dengan material logam untuk melepas arus ke dalam tanah. Jarak antara material batang logam sekurang-kurangnya adalah 2 meter.

    Kedua batang logam tersebut harus dihubungkan menggunakan kabel BC atau BCC. Penanaman batang logam tambahan dapat dilakukan dengan mendatar di kedalaman tertentu. Selain itu, penanaman juga bisa dilakukan di sekeliling bangunan dengan membentuk cakar ayam atau cincin. Kedua teknik penanaman material logam dapat dilakukan bersama-sama dengan acuan resistansi atau tahanan sebaran di bawah 3 Ohm, setelah diukur dengan Earth Tester Ground.

  3. Maksimum Grounding Berbeda dengan dua jenis sistem pembumian sebelumnya, maksimum grounding memanfaatkan lembaran tembaga atau biasa dikenal dengan sebutan copper earthing plate, yang telah diikat menggunakan kabel BC sebagai bahan pembumian penangkal petir.

Selain memasukkan lembaran tembaga, dapat pula dimasukkan larutan semen bentonite di titik pembumian dari penangkal petir. Penambahan semen bentonite bertujuan agar kualitas resistansi dari pembumian meningkat dan tetap terjaga. Penggunaan maksimum grounding diterapkan pada daerah dengan tanah yang teksturnya lebih keras atau berbatu.

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembumian

Agar sistem pembumian dapat bekerja dengan maksimal dan sesuai peruntukannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal seperti kondisi lingkungan.

  1. Syarat agar sistem pembumian dikatakan layak adalah apabila tahanan sebaran resistansi yang dimiliki sistem pembumian paling besar 3 Ohm. Sehingga apabila nilai tahanan bisa di bawah 3 Ohm, akan lebih baik.

  2. Material yang digunakan untuk melakukan pembumian penangkal petir adalah material batang tembaga, kerucut tembaga, dan lempeng tembaga. Luas permukaan material pembumian penangkal petir yang ditanam ke tanah sangat berpengaruh terhadap nilai resistansi dari penangkal petir. Nilai resistansi semakin rendah ketika luas permukaan material pembumian penangkal petir yang ditanam ke tanah semakin besar. Kinerja penangkal petir dikatakan semakin baik, apabila nilai resistansinya semakin rendah.

  3. Kedalaman pemancangan batang logam elektroda bergantung kepada jenis tanah dan sifat tanah tersebut. Jenis tanah yang keras serta berbatu, maka lebih efektif apabila pemancangan dilakukan dalam ke dalam tanah. Sementara itu, pada tanah yang lebih gembur seperti tanah liat dan tanah rawa, maka pemancangan batang logam elektroda cukup dilakukan secara dangkal.

  4. Nilai tahanan jenis tanah yang merupakan nilai resistansi tanah. Analisis nilai tahanan jenis tanah harus dilakukan sebelum dilakukan pemancangan batang logam. 


Grounding system atau pembumian merupakan penghubungan salah satu bagian peralatan listrik ataupun badan listrik seperti transformator, motor, pemutus daya, dan generator yang pada kondisi normal tidak dialiri arus listrik ke dalam tanah. Fungsi utama pembumian adalah untuk proteksi.

 


TESPEN LISTRIK

Pengertian Tespen (Test Pen) dan Cara Menggunakannya – Tespen atau Test Pen merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan oleh para Teknisi Listrik dalam melakukan pekerjaannya. Bentuknya yang relatif kecil dan mirip seperti sebuah Pena membuatnya sangat mudah untuk dibawa kemana-mana. Ujung Test Pen yang yang berbentuk “Minus” dapat dijadikan sebagai Obeng untuk melonggarkan atau mengetatkan sekrup (screw). Jadi Test Pen pada dasarnya adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui atau mengecek apakah sebuah penghantar listrik memiliki tegangan listrik atau tidak. Penghantar listrik yang dimaksud disini dapat berupa Kabel listrik, Kawat listrik maupun Stop Kontak listrik.

Berbeda dengan Multimeter, Test Pen tidak dapat digunakan untuk mengukur seberapa tingginya suatu Tegangan Listrik di sumber penghantar listrik tersebut, Test Pen hanya dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya aliran listrik di suatu penghantar listrik dengan sebuah Indikator lampu. Jika terdapat listrik di Stop Kontak atau Kabel listrik, maka lampu Indikator akan menyala, jika tidak ada aliran listrik maka lampu Indikator tidak akan menyala. Mudah bukan?

Dibawah ini adalah gambar bentuk Test Pen dan bagian-bagiannya.

Fungsi Bagian Tespen

·     Penjepit berfungsi untuk menjepit pada saat tespen diletakkan pada kantong baju.

·     Lampu indikator berfungsi sebagai penanda jika terdapat tegangan listrik.

·     Arang berfungsi sebagai isolator untuk membatasi arus listrik.

·     Probe berfungsi untuk mencolok kabel atau komponen listrik yang dicek.

·     Isolator berfungsi untuk menghindari konsleting pada saat pengecekan.

·     Pegas berfungsi untuk menekan lampu indikator terhadap tutup konduktor.

·     Tutup konduktor berfungsi untuk mengalirkan arus listrik.


Cara Menggunakan Test Pen

Cara Penggunaan Test Pen boleh dikatakan sangat sederhana dan mudah. Hanya dengan beberapa langkah, kita dapat mengetahui apakah sebuah Stop Kontak listrik atau Kabel Listrik yang bersangkutan dialiri listrik atau tidak. Tujuan pengetesan ini tentunya adalah untuk menghindari sengatan listrik yang berbahaya bagi kesehatan dan bahkan terjadinya kematian (apabila anggota badan kita tersentuh pada suatu penghantar yang bertegangan listrik yang sangat tinggi).

Perhatian !!!

Pastikan Anggota Tubuh kita tidak tersentuh pada sumber penghantar listrik yang akan diuji. 

Berikut ini adalah cara penggunaannya :

1.    Ambil Test Pen dan pegang Test Pen tersebut dengan ujung-ujung jari tangan.

2.    Letakan ujung jari telunjuk pada bagian atas Test Pen (ujung jari telunjuk harus tersentuh pada bagian besi di atas Test Pen tersebut).

3.    Tempelkan bagian ujung Test Pen (bagian bawah yang biasa berbentuk Minus Obeng) ke sumber listrik yang akan diuji.

4.    Perhatikan Lampu Indikatornya. Jika Lampu Indikator Menyala maka Kabel listrik atau penghantar listrik tersebut sedang dialiri arus listrik (terdapat Tegangan). Jika Lampu Indikator tidak Hidup (OFF) maka kabel listrik atau penghantar listrik tersebut tidak dialiri arus listrik (tidak terdapat tegangan di penghantar tersebut).



Jenis Jenis Tespen

Secara umum, tespen dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

1. Tespen Biasa

Tespen ini merupakan tespen yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dan berbentuk seperti obeng.

2. Tespen Digital

Tespen digital merupakan tespen yang dilengkapi dengan indikator digital dan memiliki tampilan yang lebih menarik. Tespen digital mempunyai lampu indikator dengan jenis LED sehingga warnanya bisa bermacam-macam dan ada pula dengan tampilan LCD. Selain itu, sebagai indikator juga dilengkapi dengan Buzzer sehingga dapat mengeluarkan suara. Bahkan ada juga tespen digital yang dapat digunakan pada tegangan AC maupun DC.

3. Tespen DC

 

Tespen DC hanya digunakan untuk mengecek aliran arus listrik searah (DC). Tespen DC mempunyai tegangan kerja antara 12 hingga 24 volt DC. Tespen ini banyak juga dipakai oleh teknisi kelistrikan mobil karena kelistrikan mobil menggunakan sumber listrik aki dengan tegangan 12 Volt.

 pembuat:DmrPtrA

Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditoner)


rental ac

Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin pendingin tersebut.

Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.

Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di sirkulasikan, yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa berubah-ubah, yang berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada pada pipa kondensor berasal dari gas refrigerant yang di tekan oleh kompressor sehingga bahan tersebut menjadi panas dan pada bagian Automatic Expantion Valve pipa tempat sirkulasi gas refrigerant di perkecil,sehingga tekanannya semakin meningkat dan pada pipa evaporator menjadi dingin.

Sewa AC akan menjelaskan cara kerja AC khususnya pada AC split yang paling sering digunakan di Mall, Sekolah, Perkantoran, Perusahaan, dll.

Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) Beserta Fungsinya.

  • Compressor (komfersi). 
    • Yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant.
  • Recervoir.
    Yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum di alirkan  ke compressor.
  • Condensor (penguapan). 
    • Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur panas
  • Evaporator (pengembunan).
    • Berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin
  • Filter Dryer.
    • Berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli
  • Motor Fan Dan Blower.
    • Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadi nya sirkulasi udara.

 

Prinsip Kerja AC (Air Conditioner)

Gambar. Prinsip kerja Air Conditioner (AC)
Gambar. Prinsip kerja Air Conditioner (AC)

 

Jenis-jenis AC (Air Conditioner)

  • AC (Air Conditioner) Split
  • AC (Air Conditioner) Window
  • AC (Air Conditioner) Floor Standing
  • AC (Air Conditioner) Central

 

  • AC Split

 

Di lihat dari segi bentuknya AC Split ini memiliki dua bagian yaitu indoor dan uotdoor, compressor pada AC Split in terletak pada bagian outdoornya dan memiliki kipas sebagai alat untuk mengurangi panas yang ada pada pipa kondensornya.

Sedangkan pada bagian indoornya terdapat pipa evaporator dan motor listrik yang berfungsi memutar blower dan kemudian di keluarkan pada ruangan yang  telah di tentukan sehingga ruangan tersebut menjadi dingin

Prinsip kerja pada AC Split adalah dimulai dari kompresor. Kompresor memompa gas yang bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan (Discharge) ke kondensor. Di dalam kondensor suhu gas yang tinggi dibuang oleh Fan yang terletak pada Outdoor unit, sehingga suhu gas refrigerant menjadi dingin. Setelah melalui Condensor gas refrigerant masuk ke Filter Dryer untuk disaring, agar gas yang mengalir tidak terdapat kotoran.

Setelah disaring gas (Freon) masuk ke pipa kapiler yang lubangnya begitu kecil, di dalam pipa ini freon saling bertubrukan dan berdesak-desakan disini freon telah berubah wujud menjadi cair yang sebelumnya berupa gas.Setelah melewati pipa kapiler freon akan menguap dan mengambil panas didalam Evaporator yang hampa udara. Sehingga pipa-pipa di evaporator menjadi dingin dan dihembuskan oleh fan motor yang ada dalam Indoor unit.

Setelah melakukan proses pendinginan freon di dalam evaporator, freon kembali disedot masuk kembali melalui pipa hisap (suction) ke dalam Kompresor. Begitulah cara kerja AC, singkatnya freon dipompa oleh kompresor keluar melalui pipa tekan lalu masuk ke condensor lalu ke filter dryer kemudian masuk melalui pipa kapiler menuju evaporator dan kembali ke kompresor melalui pipa hisap (Suction). Proses ini terus berulang ketika AC digunakan.

  • AC Window 

 

Pengertian


Pada AC Window ini memiliki bentuk yang berbeda dengan bentuk lainnya, yaitu antara indoor dan outdoornya memiliki tempat yang sama (menyatu), sehingga tidak memerlukan tambahan pipa antara indoor dan outdoor AC tersebut.

Didalam pemasangan AC Window ini, kita harus melubangi tembok ruangan yang akan di pasang tersebut. Letak indoornya berada di dalam ruangan dan letak outdoornya berada di luar ruangan, tembok pembatas ini sangat di perlukan agar udara panas yang berada di luar ruangan tidak masuk ke dalam ruangan yang bersuhu rendah, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada compressor AC Window tersebut.

Bagian-bagian AC Window

  • Compressor (kompersi)
    • Yaitu berfungsi untuk memompa gas freon atau gas Refrigerant ke seluruh sistem AC panas yang diserap dari evaporator dan dikeluarkan melalui kondensor.
  • Condensor (penguapan)
    • Yaitu berfungsi untuk membuang temperatur panas pada outdoor.
  • Recervoir
    • Berfungsi untuk menyimpan gas dari condensor sebelum dialirkan ke compressor.
  • Evaporator
    • Berfungsi untuk menyerap udara panas menjadi dingin.
  • Filter Dryer
    • Berfungsi untuk menyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli.
  • Motor Fan dan Blower
    • Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower. Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara yang berada di sekitar evaporator.
  • HPS (High Pressure Switch)
    • Yaitu berfungsi untuk megukur tekanan tinggi atau kuatnya gas.
  • LPS (Low Pressure Switch)
    • Yaitu berfungsi untuk mengukur tekanan lemah atau rendahnya gas.

 

  • AC Floor Standing

AC Floor standing merupakan salah satu jenis AC yang kita sewakan ini memiliki bentuk yang besar baik pada indoornya maupun pada outdoornya, peletakan ketika ada yang sewa AC standing ini yaitu pada bagian indoornya di letakkan pada dasar lantai ruangan yang di lengkapi dengan dudukannya, daerah pada bagian depan indoornya harus lapang hal ini di sebabkan agar sirkulasi udara pada AC Floor standing tersebut tidak terganggu.

AC Floor standing ini mampu mencapai temperatur terendah hingga kurang lebih 10 derajat celcius sedangkan pemasangan pada bagian indoornya disebelah atas dibuat suatu corong/dakting udara, yang dapat di tempatkan hingga ketinggian 3,5 meter.

AC Floor standing ini sangat banyak di gunakan pada setiap industri, karena memiliki kapasitas ruangan yang cukup besar dibandingkan dengan AC lainnya dan AC ini biasanya di letakkan dalam suatu ruangan produksi.

  • AC Central

Ukuran pada AC ini hampir sama dengan AC Floor standing yang memiliki bentuk dan ukuran cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan tempatnya peletakkan pada bagian indoornya. AC Central ini di pasang (di letakkan) pada bagian atas dekat ceilings (plafon), dan AC ini lebih banyak di pasang dalam keadan tergantung.

AC Central ini memiliki dua buah blower yang di gunakan untuk menghisap suhu dingin pada bagian evaporatornya dan mengeluarkannya keruangan yang telah di tentukan. AC ini biasanya diberi corong

udara/dakting pada depan blowernya, sebagai tempat penyalur udara dari blower menuju ruangan. AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian belakang blower.

Masalah-Masalah Yang Di Hadapi

 

1. AC (Air Conditioner) yang membeku ( jadi es ).

  • AC (Air Conditioner) membeku (jadi es) bisa juga disebabkan karena ACnya kotor, kekurangan gas freon/refrigerant, dan kerusakan pada motor fannya.

Cara Mengatasinya:

  • Kalau AC membeku (jadi es) di sebabkan karena kotor.
    • Cara mengatasinya  kita cukup dengan membersihkan bagian-bagian dalam AC yang kotor/mencuci AC tersebut.
  • Kalau filter dryernya mampet compressor bekerja tidak stabil, dapat   menyebabkan compressor overload.
    • Cara mengetahui filter dryernya mampet dapat dilihat dari pipa katup buangnya dingin, sedangkan normalnya pipa katup buang itu panas, panasnya dapat dilihat dari berapa kapasitas compressor tersebut. Kalau filternya sudah mampet tidak bisa diperbaiki lagi dan kita harus mengganti filter yang baru.
  • c)  Kalau  Compressor  kekurangan  gas  freon/gas refrigerant maka AC juga bisa menjadi beku (jadi es), karena gas yang dipompa oleh compressor sedikit.

 

2. AC Split yang tidak dingin


AC Split yang tidak dingin, umumnya disebabkan oleh Freon yang habis atau outdoor yang sudah
kotor sehingga dalam proses pendinginan tidak maksimal.

Cara Mengatasinya :

  • Kalau Freon Habis isi kembali dengan memakai Refrigerant 22 menggunakan alat Regulator ke kompresor.
  • Dan jika kotor bersihkan outdoor unit dengan hati-hati, sebaiknya matikan terlebih dahulu sumber arus pada Outdoor tersebut.

 

Perawatan Pada AC (Air Conditioner)


Hal yang harus di lakukan agar AC (Air Conditioner) dapat bekerja dengan baik, antar lain:
  • Lindungi AC dari debu dan air hujan.
  • Lindungi ruangan AC dari asap, bau yang tidak sedap dan tidak terlalu panas.
  • Untuk mengurangi pemborosan bahan AC ruangan, cegah udara luar terlalu banyak masuk secara
  • langsung kedalam ruangan yang dipasang AC.
  • Bersihkan kisi-kisi ventilasi Evaporator dari kotoran debu minimal 3 kali dalam satu tahun.
  • Lakukan perawatan pada AC sesering mungkin agar AC tersebut berfungsi dengan baik dan dapat digunakan lebih lama oleh pemakainya.
  • Perbaikilah langsung bagian AC yang mengalami kerusakan, baik itu kerusakan yang besar ataupun kerusakan kecil.
  • Jangan biarkan kondisi AC menyala terus-menerus, jika tidak di gunakan segeralah matikan AC.


















Komentar

Postingan populer dari blog ini